Penilaian Budaya K3 Safety Culture Assesment

Safety Culture Assesment, safety culture yang dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah Budaya K3, merupakan bagian dari budaya korporat (corporate culture). Dalam peraturan perundangan, Budaya K3 (Safety Culture) sudah digalakkan menjadi tema Bulan K3 yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan periode 2014 – 2019 berdasarkan Kepmenaker No. 386 Tahun 2014. Namun, penerapan Safety Culture di dunia industri sebenarnya sudah menjadi identitas dari budaya perusahaan secara keseluruhan dan telah diterapkan lama di banyak perusahaan terkemuka di dunia.

Penilaian Budaya K3 OHS Culture Assesment – Budaya keselamatan (K3) adalah bagian dari budaya perusahaan. Ini mempengaruhi keyakinan, sikap, dan perilaku anggota perusahaan dalam hal kinerja Kesehatan dan Keselamatan (K3).

Pengertian Safety Culture

Safety Culture, yang dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah Budaya K3, merupakan bagian dari budaya korporat (corporate culture). Dalam peraturan perundangan, Budaya K3 (Safety Culture) sudah digalakkan menjadi tema Bulan K3 yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan periode 2014 – 2019 berdasarkan Kepmenaker No. 386 Tahun 2014. Namun, penerapan Safety Culture di dunia industri sebenarnya sudah menjadi identitas dari budaya perusahaan secara keseluruhan.

Pengukuran (penilaian) budaya perusahaan terhadap K3 berbeda dibandingkan  pengukuran iklim K3 (safety climate) dari segi waktu, metode, dan tools yang digunakan. Hal ini dikarenakan secara prinsip, Budaya K3 (safety culture) menggambarkan secara utuh budaya perusahaan secara keseluruhan terhadap aspek K3. Oleh karena itu, penilaian Safety Culture menghasilkan data yang yang lebih akurat dan komprehensif dibandingkan Safey Climate sehingga dapat menjadi bahan input bagi upaya continual improvement perusahaan. Penilaian Safety Culture akan menghasilkan informasi berupa tingkat (level) Budaya K3 perusahaan. Kami menggunakan model Safety Culture Maturity Model dari HSE UK dan The Keil Centre sebagai kerangka acuan

Untuk membantu perusahaan dalam memenuhi keinginan mengetahui seberapa kuat dan lemah budaya K3 di perusahaan maka PT Indohes menyediakan jasa yang lebih komprehensif, eksklusif, dan dapat diandalkan, yaitu Safety Culture Assessment untuk perusahaan. Kami mematangkan model yang ditawarkan oleh HSE UK tentang tingkatan maturity.

Tujuan yang akan dicapai dari asesmen ini adalah mengetahui sejauh mana tingkat/level Budaya K3 perusahaan selama kurun waktu tertentu. Secara rinci, tujuan asesmen juga mendalami dan menilai aspek budaya K3 perusahaan dari kesepuluh parameter berikut yaitu:

  • Komitmen Manajemen
  • Komunikasi
  • Produktivitas versus K3
  • Pembelajaran dalam Organisasi
  • Sumber Daya K3
  • Partisipasi
  • Persepsi Bersama tentang K3
  • Kepercayaan
  • Hubungi Industri dan Kepuasan Kerja
  • Pelatihan

Manfaat Safety Culture Assesment

Penerapan Safety Culture di perusahaan tidak hanya mencegah kecelakaan kerja namun menjadi jaring pengaman bagi roda bisnis perusahaan dengan mengelola peluang terjadinya insiden-insiden yang dapat menjadi bahaya laten menuju kecelakaan kerja yang akan merugikan perusahaan.

Asesmen bermanfaat untuk menilai program kerja K3 perusahaan yang selama ini sudah dan sedang dijalankan perusahaan. Selain itu, hasil asesmen juga bermanfaat untuk dasar perumusan saran perbaikan dan continual improvement yang efisien dan efektif untuk dilakukan perusahaan sesuai dengan sifat bisnis / industri.

Asesmen ini cocok untuk menggambarkan Budaya K3 Korporat pada industri minyak dan gas, energi, manufaktur, otomotif, kimia, dan beragam industri lainnya yang menginginkan terciptanya budaya kerja yang aman, selamat, dan sehat.

Asesmen dilakukan dengan mengacu pada konsep Safety Culture Maturity oleh HSE UK dan The Keil Centre (1999). Safety Culture Maturity terbagi menjadi 5 (lima) tingkat maturity perusahaan terhadap nilai Safety. Assessment menggunakan sejumlah alat ukur yaitu kuesioner standar, wawancara, studi dokumen, dan observasi lapangan. Hasil penilaian, baik secara kuantitatif maupun kualitatif akan diolah dan diinterpretasikan menjadi sebuah informasi bermaksa bagi manajemen perusahaan tentang posisi Maturity Level Budaya K3 yang selama ini berjalan di perusahaan.

Kesimpulan

Dengan menilai pada tingkat mana budaya K3 di perusahaan, maka program perbaikan dapat dirancang dan diimplementasikan untuk mempertahankan dan kemudian meningkatkan level budaya ke yang lebih baik

PT Indohes Magna Persada mampu membantu perusahaan dengan paket pekerjaan Safety Culture Assesment yaitu

  1. Pengumpulan data terkait persepsi
  2. Pengumpulan data dengan observasi langsung
  3. Pengumpulan data dengan inverview mendalam dengan personil kunci
  4. Focus Groups Discussion (FGD) mendalam
  5. Penyajian laporan Penilaian Budaya K3 / OHS Culture Assesment komprehensif

Kami memiliki sejumlah konsultan yang memiliki pengalaman praktis dan akademis di bidangnya, antara lain Dr. Chandra Satrya, M.AppSc

Hubungi kami apabila perusahaan membutuhkan produk ini:

Whatsapp Kami: https://wa.me/+628111123898
Office: 021-22790208
Gedung Multindo Persada, 2nd fl. Jl. Mampang Prapatan 26, Jakarta Selatan, Indonesia
www.indohes.com
contact@indohes.com

Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Indohes Magna Persada

PT Indohes Magna Persada
Safety Personal Protective Supplier, Safety Training & Certification, Safety Consultant

 

 

Skip to content